Jumat, 11 Maret 2016

Unknown

Khawarij Pertama dalam Sejarah Islam (bag-2)

"Khawarij yang pertama dan yang paling jelek adalah Dzul-Khuwaishirah.”

Dalam riwayat lain:

Ketika kami bersama Rasulullah, beliau sedang membagi … tiba-tiba Dzul-khuwaishirah —seseorang dari Bani Tamim— mendatangi beliau kemudian berkata:
“Wahai Rasulullah, berbuat adil-lah!”
Rasulullah berkata: “Celaka engkau, siapa lagi yang akan berbuat adil jika saya sudah (dikatakan) tidak adil. Sungguh rugi dan rugi saya jika saya tidak bisa berbuat adil.”
Maka ‘Umar berkata: “Wahai Rasulullah izinkan saya untuk memenggal lehernya!”
Rasulullah menjawab:
Khawarij, muda, bodoh dan merasa lebih pintar dari siapapun dikolong bumi
“Biarkan dia. Sesungguhnya dia mempunyai pengikut, di mana kalian merendahkan (menganggap kecil) shalat kalian dibanding shalat mereka, shaum kalian dibanding shaum mereka. Mereka membaca al-Qur’an tapi tidak sampai ke tenggorokan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah dari (sasaran) buruannya ….”
[Muttafaqun ‘aIaihi, HR. AI-Bukhari no. 3344, 3610, 4351, 4667,5058, 6163, 6931, 6933, 7432, 7562; Muslim no. 1064, 1065.]
…akan keluar dari keturunan orang ini suatu kaum yang mereka itu ahli membaca Al Qur’an, namun bacaan tersebut tidaklah melewati tenggorokan mereka. Mereka melesat (keluar) dari (batas-batas) agama seperti melesatnya anak panah dari (sasaran) buruannya. Mereka membunuhi ahlul-Islam dan membiarkan hidup (tidak mereka bunuh) ahlul-Autsan (orang-orang kafir). Jika aku sampai mendapati mereka, akan aku bunuh mereka dengan cara pembunuhan terhadap kaum ‘Aad.”
[Muttafaqun ‘aIaih, HR. AI-Bukhari 3344, Muslim 1064; Abu Dawud 4764.]
Imam Ibnul-Jauzi berkata:
“Orang itu dikenal dengan nama Dzul-Khuwaishirah at-Tamimi. Dia adalah Khawarij pertama dalam sejarah Islam. Penyebab kebinasaannya adalah karena dia merasa puas dengan pendapatnya sendiri. Kalau dia berilmu tentu dia akan tahu bahwa tidak ada pendapat yang lebih tinggi dari pendapat Rasulullah.”
Imam al-Barbahari berkata di dalam Syarhus-Sunnah hal.78:
“Setiap orang yang memberontak kepada imam (pemerintahan) kaum muslimin adalah Khawarij, dan berarti dia telah memecah belah kesatuan kaum muslimin dan menentang sunnah, serta matinya seperti mati jahiliyyah.”
Asy-Syahrastani berkata:
“Setiap orang yang memberontak kepada imam yang telah disepakati kaum muslimin adalah Khawarij. Sama saja, apakah dia memberontak di masa shahabat kepada al-Khulafa-ur-Rasyidun, atau setelah mereka di masa tabi’in dan para imam di setiap zaman.”
Ibnu Hazm al-Andalusi berkata:
“…. Dzul Khuwaishirah yang sangat bodoh dan rendah derajat keagamaannya sehingga ia menyalahkan Nabi dalam keputusan beliau saat pembagian ghanimah. Ia memandang dirinya lebih baik dari Nabi. Padahal ia meyakini bahwa beliau adalah utusan Allah Ta’ala yang jadi panutan dan pembawa agama Islam. Tanpa Rasulullah, mungkin ia tak lebih dari seekor keledai, bahkan bisa jadi lebih buruk. Kami berlindung kepada Allah dari kesesatan.”
Ibnu al-Jauzi juga menjelaskan tentang kebodohan mereka, ia berkata:
“Mereka telah menghalalkan membunuh anak-anak, namun tidak menghalalkan memakan buah tanpa membayar harganya. Mereka berpayah-payah dalam beribadah hingga tidak tidur malam. Ibnu Muljam ketakutan saat lidahnya dipotong karena khawatir tidak dapat berzikir. Mereka menghalalkan membunuh Ali kemudian menghunuskan pedangnya kepada orang-orang muslim. Tidak mengherankan jika mereka sudah puas dengan keilmuan mereka dan merasa lebih pintar daripada Ali. Karena Dzul-Khuwaishirah sendiri pernah mengatakan kepada Rasulullah: “Berbuatlah adil, anda tidak adil.” Iblis saja tidak akan pernah melakukan tindakan serendah itu. Kami berlindung kepada Allah dari kesesatan.”

Sumber: Darussalam

Unknown

About Unknown -

Daarul Fiqih menyediakan informasi yang benar berdasarkan Al Qur'an, Hadits, dan Qiyas serta Ijma' Ulama agar Umat Islam Selamat dari Pengaruh Kaum Tanpa Madzhab

Subscribe to this Blog via Email :