Selasa, 22 Maret 2016

Unknown

Ciri Kaum Tanpa Madzhab: Shalat

Mengingat pentingnya mengenal kelompok Kaum Tanpa Madzhab dan Pemimpin/Ustadz Penyebar Ajaran ini maka di sini kami coba uraikan perkara-perkara atau ciri-ciri mengenai ajaran yang dianut kaum ini. Setidaknya ada 5 perkara dimulai dari Aqidah, Fiqih, Hadist, Shalat dan Pandangan Mengenai Dzikir dan Do'a yang mana apabila terdapat pada diri seseorang maka tidak diragukan lagi sebagai pengikut Kaum Tanpa Madzhab. 

Berikut ciri-cirinya:

1. Mempromosikan “Sifat Shalat Nabi Shollallohu ‘alaihi wa sallam‟, dengan alasan kononnya shalat berdasarkan Fiqh madzhab adalah bukan sifat shalat Nabi yang benar


Dalam video dibawah Badrussalam mencontohkan Sifat Shalat Nabi. Karena Kaum Tanpa Madzhab ini tidak mempercayai  (menganggap lebih pintar dari Imam Maliki, Imam Hanafi, Imam Syafi'i dan Imam Hambali) dan lebih mengetahui cara sholat seperti Nabi Muhammad SAW daripada 4  Imam yang Mu'tabar tersebut. Naudzubillah min dzalik!

Note: 4 Imam tersebut merupakan golongan Muhaddist yang hafal >600.000 hadist, bahkan diantaranya hafal 1.000.000 hadist. Bukan tanpa dalil beliau-beliau ini mengajarkan shalat diatas masing-masing Madzhabnya. 
Sedangkan Kaum Tanpa Madzhab hanya bersandarkan pada Hadist yang dibawakan oleh Syaihk Albani, yang 10 hadist beserta sana-sanadnya saja tidak hafal





2. Menganggap melafazhkan kalimat “usholli” sebagai bid’ah.


3. Berdiri dengan kedua kaki mengangkang.


4. Tidak membaca “Basmalah‟ secara jahar.


5. Menggangkat tangan sewaktu takbir sejajar bahu atau di depan dada.


6. Meletakkan tangan di atas dada sewaktu qiyam.


7. Menganggap perbedaan antara lelaki dan perempuan dalam shalat sebagai perkara bid‟ah (sebagian Wahabiyyah Indonesia yang jahil).


8. Menganggap qunut Subuh sebagai bid’ah.


9. Menggangap penambahan “wa bihamdihi” pada tasbih ruku’ dan sujud adalah bid’ah.


10. Menganggap mengusap muka selepas shalat sebagai bid’ah.


11. Shalat tarawih hanya 8 rakaat; mereka juga mengatakan shalat tarawih itu
sebenarnya adalah shalat malam (shalatul-lail) seperti pada malam-malam lainnya


12. Dzikir jahr di antara rakaat-rakaat shalat tarawih dianggap bid’ah.

Dalam video dibawah Syafiq Basalamah mengataka Dzikir bersama setelah shalat, sebagai Nyanyi-nyanyi Rame. Naudzubillah min dzalik!





13. Tidak ada qadha’ bagi shalat yang sengaja ditinggalkan.


14. Menganggap amalan bersalaman selepas shalat adalah bid’ah.


15. Menggangap lafazh sayyidina (taswid) dalam shalat sebagai bid’ah.


16. Menggerak-gerakkan jari sewaktu tasyahud awal dan akhir.


17. Boleh jama’ dan qashar walaupun kurang dari dua marhalah.


18. Memakai sarung atau celana setengah betis untuk menghindari isbal.


19. Menolak shalat sunnat qabliyyah sebelum Juma’at


20. Menjama’ shalat sepanjang semester pengajian, karena mereka berada di landasan Fisabilillah


Sumber: Wahabi Vs Sunni

Semoga Badrussalam dan Syafiq Basalamah senantiasa diberikan rahmat, taufik dan hidayah oleh Alloh SWT dan senantiasa menjaga lisannya sehingga Persatuan Umat Muslim tetap terjaga dan menghargai muslim lain yang berbeda pandangan.

Unknown

About Unknown -

Daarul Fiqih menyediakan informasi yang benar berdasarkan Al Qur'an, Hadits, dan Qiyas serta Ijma' Ulama agar Umat Islam Selamat dari Pengaruh Kaum Tanpa Madzhab

Subscribe to this Blog via Email :