Benarkah Rasulullah Saw pernah mengatakan Semua Bid'ah Sesat ?
Pemahaman "Semua perkara baru YG TIDAK
PERNAH DILAKUKAN RASULULLAH ADALAH BID'AH dan Semua Bid'ah Sesat, jelas BUKAN SUNNAH
RASULULLAH SAW, karena tidak pernah di ucapkan dan diajarkan oleh Rasulullah
SAW.
Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW |
Semua Bid'ah Sesat, bukan Sunnah Khulafaurrasyidin karena Rasulullah SAW tidak pernah mengatakan dan tidak pernah pula mencontohkannya.
i. Benarkah Rasulullah Saw pernah mengatakan Semua Bid'ah Sesat ?
Ternyata Rasulullah Saw tidak mengatakan semua bid'ah sesat, tetapi Rasulullah Saw bersabda: "KULLU MUHDATSATIN BID'AH, WAKULLU BID'ATIN DHALAALAH", yang terjemahannya "Setiap perkara baru yg tidak dipernah dikerjakana Rasulullah adalah bid'ah, dan setiap Bid'ah itu Sesat."Kata setiap tidak selalu berarti semua dan di dalam kaedah ushul fiqih disebut 'Amm Makhshush (Lafazh umum yang dikhususkan).
Bukankah Rasulullah SAW juga bersabda:
""MAN SANNA FIL ISLAM SUNNATAN HASANATAN FALAHU AJRUHAA,.. " yang terjemahannya, "Barangsiapa merintis atau memulai perbuatan baik dalam Islam, maka baginya pahala dari perbuatan tsb,..".
(Hadits Riwayat Imam Muslim)
Menurut Imam Nawawi dalam kitab,"Syarah Shahih Muslim (6/154), hadits ini mentakhsis (mengkhususkan) hadits "KULLU BID"ATIN DHALAALA" sehingga sifatnya tidak lagi umum dan menyeluruh. Lebih lanjut imam Nawawi mengatakan, pendapatnya itu didukung oleh perkataan Umar bin Khththabtentang shalat taraweh berjamaah, "SEBAIK-BAIK BID'AH."
Disamping itu Rasulullah Saw juga bersabda : "MAN AHDATSA FII AMRINAA HADZA MAA LAISA MINHU FAHUWA RADDUN." yang terjemahannya, "Barangsiapa merinris perkara baru dalam syariat ini yang TIDAK SESUAI DENGANYA, maka ia tertolak."
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
Kedua hadits diatas menjelaskan bahwa Rasulullah Saw tidak mengatakan semua bid'ah atau perkara baru yg tidak dikerjakan Rasulullah adalah sesat, TETAPI RASULULLAH MENGATAKAN MERINTIS PERKARA BARU DI DALAM ISLAM (YG TIDAK PERNAH DILAKUKAN RASULULLAH), TIDAK TERTOLAK ASAL SESUAI DENGAN SYARIAT YG DIBAWA RASULULLAH, BAHKAN MENDAPAT IMBALAN PAHALA.
ii. Benarkah Rasulullah Saw pernah mencontohkan Semua Bid'ah Sesat ?
Ternyata Rasulullah Saw semasa hidup beliau tidak pernah mencontohkan semua perkara baru (yg tidak dikerjakan Rasulullah) disikapi beliau sebagai Bid'ah.
Bahkan banyak hadits yg menjelaskan sikap dan perilaku Rasulullah Saw yang terpuji di dalam menghadapi perkara baru (yang tidak dikerjakan Rasulullah), bukan MENCELA DAN MENGATAKANNYA SEBAGI BID'AH YG SESAT !
Simaklah hadits2 berikut ini:
1. Shalat Sunnah Wudhu.
Dari Abu Hurairah ra meriwayatkan bahwa Nabi Saw bertanya kepada Bilal ketika shalat fajar, "HAI BILAL ! KEBAIKAN APA YANG PALING ENGKAU HARAPKAN PAHALANYA DALAM ISLAM ? KARENA AKU TELAH MENDENGAR SUARA SANDALMU DI SURGA !
Ia (Bilal) menjawab: "kebaikan yg paling aku harapkan pahalanya adalah AKU BELUM PERNAH WUDHU BAIK SIANG MAUPUN MALAM KECUALI AKU MELANJUTKANNYA DENGAN SHALAT SUNNAH DUA RAKAAT YG AKU TENTUKAN WAKTUNYA."
Dalam riwayat yg lain Rasulullah Saw bertanya kepada Bilal:
"DENGAN APA ENGKAU MENDAHULUIKU KE SURGA ?".
Ia (Bilal) menjawab: "Aku belum pernah adzan kecuali aku shalat sunnah dua rakaat setelahnya, dan aku belum pernah hadats kecuali aku berwudhu dan aku teruskan shalat sunnah dua rakaat karena Allah."
Nabi Saw bersabda: "DENGAN MELAKUKAN DUA KEBAIKAN ITU KAMU MERAIH DERAJAT ITU."
(Hadits Riwayat Bukhari dan Muslim)
2. Bacaan Iftitah.
Diriwayatkan Ibnu Umar bahwa, Umar ra berkata, "Ada seorang laki-laki datang pada saat shalat berjamaah di dirikan. Setelah sampai di shaft laki-laki itu berkata : "ALLAHU AKBAR KABIRAN WALHAMDULILLAHI KATSIRAN WASUBHANALLAHI BUKRATAN WA ASHILA,"
Setelah Nabi Saw selesai, beiau bertanya:
"SIAPAKAH YANG MENGUCAPKAN KALIMAT TADI ?"
Laki-laki itu menjawab: "Aku, Ya Rasulullah. Demi Allah, AKU HANYA BERMAKSUD BAIK DENGAN KALIMAT ITU."
Beliau Saw bersabda: "sungguh aku telah melihat pintu-pintu langit terbuka menyembut kalimat itu."
Ibnu Umar berkata: "Aku belum pernah meninggalkannya semenjak mendengarkannya."
(Hadits Riwayat Imam Muslim)
Ada beberapa hadits lainnya yg menjelaskan sikap dan perilaku Rasulullah Saw yg MEMUJI BUKAN MENCELA ATAU MEMBID'AHKAN perbuatan kaum muslimin yg merintis perkara2 baru yg tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw, seperti hadits tentang bacaan i'tidal, ijtihad dan sebagainya.
Dengan penjelasan ini jelaslah bahwa, " Keyakinan dan pemahaman "Semua perkara baru (YG TIDAK PERNAH DILAKUKAN RASULULLAH) adalah BID'AH", adalah keliru dan tidak dilandasi dalil2 yang kuat, serta perbuatan bertaklid kepada perkataan dan pendapat ulama semata.
Bukankah Kulafaurrasyidin juga meyakini perbuatan mereka mengumpulkan Qur'an dan Shalat taraweh berjamaah adalah Bid'ah yang baik alias Bid'ah Hasanah ? Mereka tidak mengatakan Semua Perkara Baru (Bid'ah) Sesat !
Bukankah Rasulullah Saw telah bersabda: "SESUNGGUHNYA ALLAH MENENPATKAN KEBENARAN PADA LISAN DAN HATI UMAR " ?
Meyakini dan berdakwah dengan keyakinan Semua Bid'ah Sesat apalagi dengan MENCELA, MEMBID'AHKAN dan MENSYIRIKKAN kaum muslimin yang mengamalkan perkara baru yang tidak pernah dilakukan Rasulullah Saw (tetapi sesuai petunjuk Allah dan Rasul-Nya) , jelas BUKAN SUNNAH RASULULLAH SAW.
Dengan demikian perbuatan MENCELA, MEMBID'AHKAN DAN MENSYIRIKKAN perbuatan baik seperti MEMPERINGATI MAULID, TAHLILAN, YASINAN DAN TAWASSUL KE MAKAM RASULULLAH SAW adalah perbuatan BID'AH yang Sesat dan menyesatkan YANG SESUNGGUHNYA.
Semoga Allah Swt memberi hidayah dan petunjuk-Nya kepada kita semua, aamiin.
Artikel terkait Bid'ah: Tafsir Al Maidah ayat 3
Bid'ah Hasanah dan Dholalah
Dalil Bid'ah Kaum Tanpa Madzhab
Dialog Bid'ah dengan Kaum Tanpa Madzhab
Amalan Bid'ah Kaum Tanpa Madzhab
Definisi Bid'ah